Minggu, 15 April 2012

FOLKLOR SABAGIAN LISAN ( TORAJA )


OLEH : HERMAN BANTURI

A.    PENDAHULUAN
Sastra daerah merupakan bagian dari suatu kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Kehidupan sastra daerah itu dapat dikatakan masih berkisar pada sastra lisan saja. Sastra itu sebagian tersimpan didalam ingatan orang-orang yang mempunyai keahlian khusus dalam menceritakan sastra tersebut, yang jumlahnya semakin berkurang karena dimakan usia. Sastra sebagian lisan merupakan bagian dari folklor. Folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan diwariskan turun-temurun diantara macam kolektif apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda-beda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh-contoh yang disertai dengan gerak, isyarat atau alat pembantu pengingat (mnemonic device), (Danandjaya. 1991: 2) Folklor sebagian lisan, boleh dinyatakan folklor campuran. Di dalamnya ada yang berupa lisan (verbal) dan bukan lisan (gerak, materal). Karena itu, teori penelitian yang digunakanpun sebenarnya fleksibel. Sastra tidak dapat dilepaskan dari budaya karena sastra merupakan suatu fenomena yang hidup berkembang dalam bermasyarakat. Untuk kebudayaan yang secara universal meliputi: bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan, dan tekhnologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, dan kesenian, (Koentjaranigrat, 980 : 217). Kepercayaan rakyat, atau yang sering disebut “takhyul” adalah tidak berdasarkan logika sehingga secara ilmiah tidak dapat dipertanggungjawabkan. Berhubung kata “takhyul” mengandung arti merendahkan dan menghina, maka folklor modern lebih mempergunakan istilah kepercayaan rakyat (folk belief). Dalam kehidupan masyarakat toraja takhayulu ini sering diartikan dengan kata-kata larangan yang disebut dengan pemali. Kebiasaan – kebiasaan masyarakat Batak Toba adalah dengan memakai hata tongka di dalam mengucapkan sebuah larangan yang seharusnya tidak diucapkan dan dilakukan.
Dapat dinyatakan bahwa kebudayaan meliputi segala bentuk tingkah laku, karya manusia, pikiran dan cita-citanya yang dipelajari dan diteruskan dari generasi ke generasi lainya. Meskipun terdapat kemampuan kreasi kebudayaan di zaman modern ini, namun tidak dapat disangkal bahwa kebudayaan sekarang ini mempunyai koherensi yang padu dengan kebudayaan yang leluhur masyarakat pemilik suatu kebudayaan itu sendiri. Kebudayaan pada satu sisi dapat dilihat sebagai suatu penyelesaian kelompok atas berbagai persoalan hidup manusia yang pola pada hubungan manusia yang satu dengan yang lain, dan manusia pada lingkungannya. Penerusan pola dapat diungkapkan dengan berbagai cara atau sistem transformasi budaya yang vertikal yang dapat dilaksanakan melalui sastra sebagian lisan. Suku-suku di Indonesia pada umumnya mempunyai nilai budaya yang tersendiri termasuk suku Toraja yang mendiami daerah Sulawesi Selatan.
Nilai budaya yang dimaksud dipandang suatu sistem yang hidup dan dianut oleh masyarakat. Dalam masyarakat yang sedang membangun seperti halnya Indonesia saat ini, berbagai bentuk Sastra Daerah itu tidak mustahil akan terabaikan dan mungkin lama kelamaan akan hilang tanpa bekas. Diakui bahwa ada diantara Sastra Daerah itu tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat sekarang ini. Namun banyak diantara Sastra Daerah itu banyak mengandung ide-ide yang sangat besar, buah pikiran yang luhur, pengalaman jiwa yang berharga dan sebagainya. Semuanya itu masih dapat dimanfaatkan pada masa sekarang dan pada masa yang akan datang. Karya sastra dapat berguna karena memancarkan pengalaman jiwa yang tinggi, hebat, agung sehingga dapat bermanfaat dalam memberikan pengalaman jiwa kepada penikmatnya












B.     PEMBAHASAN
Foklor sebagian lisan (Toraja)
v  Kepercayaan rakyat.
Ø  Kepercayaan rakyat
*      Lahir, masa bayi, dan masa kanak-kanak
·         Orang hamil, dilarang duduk dipintu, karena kalau duduk dipintu akan dirong hantu hingga dia bisa jatuh ke tanah.
·         Ketika seorang bayi baru lahir tidak boleh di ditegur dengan kata-kata yang  menyindir bahagian tubuhnya.
·         Ketika seorang bayi di tidurkan dalam ayunan,kepalanya harus di tutupi dengan sarung ,kalau tidak di tutupi kepalanya akan di pegang setan.
·         Ketika sang istri sedang mengandung suami tidak boleh cukur rambut,karena apa bila cukur rambut nanti bayinya lahir botak dan bisa – bisa tidak berambut.
*      Tubuh manusia, dan obat obatan rakyat
·         Orang yang mempunyai tahi lalat (tanda lahir) pada telapak tangan,tidak boleh memukul sembarang,karena dapat menyebabkan orang lain sakit.
·         apa bila seseorang terkena penyakit mata,maka cara mengobatinya ialah ,mata ditutupi dengan kain hitam kemudian di tiup oleh salah seorang sepupunya,dalam keadaan dekat panyakitnya akan sembuh.
*      Rumah dan pekerjaan rumah tangga
·         apa bila membangun rumah,bagusnya di dirika pada pagi hari ketika ayam bekokok.
·         dilarang sapu rumah kalau malam hari karena akan mambawa sial,dan smua    rejeki yang akan masuk kerumah itu akan keluar.
·         ketika seorang ibuh rumah tangga sedang memasak di dapur tidak boleh ada beras atau nasi yang jatuh kedalam dapur karena hal ini akan membawa mala petaka dan nasi yang dimasaknya akan terasa tawar.


*      Mata pencarian dan hubungan sosial
·         Apa bila seseorang hendak mandi atau mencuci ke sumur,harusnya orang ini melihat dengan teliti apakah di sumur itu ada orang lain atau tidak,dan ketika ada orang di sumur sebaiknya jangan kesana,apa lagi kalau yang disana adalah lawan jenis.bila tampa sengaja kita kesana dan ternyata di sana ada orang dan itu adalah lawan jenis maka orang ini akan dinikahkan.dan apa bila yang didapati di sumur adalah kerabat atau orang yang telah berumah tangga maka kita akan di kenakan sanksi sesuai dengan adat yang berlaku.
·         Menurut kepercayaan orang toraja ketika seorang suami pergi berjudi atau pergi sabung ayam,sang istri tidak boleh berdandan di rumah karena hal ini akan membawa sial bagi sang suami sehingga dalam arena perjudian suaminya akan dikalah.
*      Perjalanan dan perhubungan
·         Ketika kita menempuh perjalanan menuju tempat diadakannya sabung ayam dan dalam perjalanan kita tampa sengaja kita bertemu dengan ular atau sejenisnya maka ular ini sebaiknya kita tangkap,dan tidak boleh di bunuh,harus ditangkap hidup – hidup,dan menurut orang toraja bila hal ini kita dapati maka kita akan menang.
·         Bila seorang laki – laki bersama rombongannya hendak melamar kerumah seorang gadis dan dalam perjalanannya tampa sengaja mereka mendapati seekor anak kerbau yang sedang menyusui,sebaikya laki – laki yang hendak melamar mengambil sedikit air susu dari induk kerbau itu,karena menurut orang toraja itu pertanda lamarannya akan diterima dengan baik dan kelak rumah tangga yang akan dibangunnya akan mendapat berkat dan rejeki yang banyak.





*      Cinta, pacaran dan menikah
·         Menurut orang toraja ketika seseorang jatuh cinta tetapi orang yang dicintainya tidak merespon rasa cintanya maka dapat di taklukhkan dengan cara ilmu gaib dengan cara di bantu oleh seorang dukun.
·         Apa bila seorang suami atau istri selingkuh dan pasangannya tidak merelekan apa bila keduanya bercerai,maka hal ini dapat di atasi dengan ilmu gaib,yakni dengan cara bantuan seorang dukun,dan dukun tersebut dapat membuat rupa/wajah selingkuhan pasangannya tidak sesuai dengan rupa sebenarnya atau sekligus berwujud seperti binatang di mata pasangannya.
*      Kematian dan adat pemakaman
·         upacara rambu soloq.
Menurut kepercayaan orang toraja,ketika seseorang meninggal dan dalam upacara pemakamannya tidak di potongkan babi atau kerbau maka arwahnya tidak akan di terima di alam puyaa.
·         Apa bila seorang bayi yang berumur di bawa satu minggu meninggal dunia,maka dia tidak boleh dikubur pada siang hari,sebaiknya dikubur pada malam hari karena menurut orang toraja bayi ini belum berdosa dan seolah – olah belum ada di dunia ini.
Ø  Tahayul mengenai alam gaib
·         bombo (setan yang menyerupai manusia dan menurut orang toraja sering
          menyerupai bentuk wajah orang yang akan meninggal,jadi apa bila
          seseorang telah keluar bombonya berarti orang ini dalam waktu dekat
  akan meninggal ).
·         Batitong (adalah hantu yang meyerupai manusia,orang yang batitongan                  adalah orang yang mendapat  mejik yang tidak sempurna dari si pemberi mejik.jadi batitongan juga termasuk salah satu penyakit.orang yang batitongan sering memakan katak,kotoran binatang,dan ada api keluar dari hidungnya.batitong ini keluar pada malam hari
·         pakonian (setan yang  sejenis batitong tetapi yang membedakan pakoni dengan batitong ialah ,batitong hanya keluar pada malam hari sedangkan pakoni juga keluar pada siang hari.)
·         po’pok (adalah setan yang juga keluar pada malam hari dan katanya dia terbang diatas langit,ketika dia keluar dia akan berbunyi pok..pok..pok.

Ø  Takhyul  terciptanya  alam semesta dan dunia
*      takhayul mengenai gejala alam
·         bosi bulan (bosi bulan sama dengan gerhana bulan,menurut orang toraja ketika hal ini terjadi semua kegiatan yang berkaitan dengan pertanian tidak bolh dikerjakan karena tidak akan menghasilkan hasil panen yang bagus).
·         bongi’ – bongi’ (bongi’- bongi’ sama dengan gerhana mata hari,ketika hal ini terjai menurut orang toraja pertanda akan terjadi mala petaka yang besar ).
*      takhayul mengenai cuaca .
·         ma’pamanta’ (ma’pamanta’ adalah sebuah takhayul yang dilakukan ketika musim hujan,hal ini dilakukan seorang pawang hujan,ma’pamanta’ dilakukan dengan berbagai cara,contohnya : merebus batu asa/batu gosok didalam keramik)
·         melambe uran (melambe uran adalah hal yang dilakukan oleh seorang pawang ketika musim kemarau berkepanjangan.dalam ritual melambe uran hal –hal yang disiapkan adalah ayam yang bulunya berwarna merah dan berbintik – bintik putih dan hitam atau dalam bahasa toraja dikenal dengan nama seppaga atau rame.)
*      takhayul mengenai  binatang dan peternakan.
·         tedong bulan (tedong bulan atau kerbau albino menurut orang toraja tidak boleh dimakan bahkan tidak boleh di pelihara karena akan membawa malapetaka bagi tuannya dan bagi ternak lainnya,jadi ketika  kerbau ini lahir kerbau ini langsung di bunuh).
·         manuk ma’sissik lalo (ayam ini tidak boleh di aduh karena dia tidak akan menang ).
*      takhayul mengenai tanaman dan pertanian.
·         ma’kombongan (ma’kombongan adalah sebuah acara yang dilakukan ketika hamah menyerang padi,dalam acara ma’kombongan masyarakat akan mencari tau siapa yang melakukan kesalahan sehingga dewa marah dan berakibat tanaman/padi terserang hamah,ketika orang yang melakukan kesalahan telah di ketahui maka orang ini akan di kenakan sanksi/denta tertentu,misalnya disuruh potong babi atau ayam ).
·         ‘ma’pesung /ma’pakande deata (hal ini dilakukan ketika para petani akan menanam padi.ritual ini dilakukan untuk memberi makan kepada dewata dengan harapan dewata akan melindungi tanaman yang akan ditanam agar kelak menghasilkan hasil panen yang melimpah.
*      takhayul mengenai penangkapan ikan dan berburu.
·         menangkap ikan pada malam hari tidak dapat dilakukan ketika bulan purnama karena ketika itu tidak akan ada ikan yang keluar.

v permainan rakyat
Ø  Dalam bentuk pertandingan
·         Massaung / Paramisi ( Sabung Ayam )
Massaung sama dengan sabung ayam,dalam hal ini akan di buat sebuah arena untuk aduh ayam jagoan,ketika akan diaduh ayam ini akan dipasangi taji pada kaki bagian kirinya.
·         Madadu ( Main Dadu )
Ma’dadu adalah sebuah jenis judi dikalangan orang toraja.dalam hal ini yang di butuhkan ialah mata datu,pa’tukkuan (tempat menggoceng mata dadu.
·         Sikossi ( Congka )
Sikossi’ adalah sebuah permain rakyat toraja yang menggunakan batu kecil yang di susun dalam gambar yang berupa kotak – kotak yang digambar ditanah.
·         Mapasilaga ( Adu Kerbau )
Ma’pasilaga sama dengan aduh kerbau,dimana kegiatan ini dilakukan pada acara rambu solo’ dan pada acara kebesaran lainnya,misalnya hari ulang tahun daerah ttoraja.

·         Sisemba /Massemba
Sisemba’ adalah sebuah permainan di toraja yang di lakukan pada acara – acara tertentu misalnya,acara syukuran panen.sisemba’ ialah sebuah permainan yang beresiko tinggi karena orang yang terlibat dalam acara ini akan beraduh pisik,seperrti layaknya orang berkelahi.aturan dalam massemba’ ialah,dua orang berpegangan tangan dan tidak boleh berpisah atau lepas,ketika seseorang peserta massemba’ telah jatuh ketanah maka orang ini tidak boleh di pukuli atau disemba’.dalam permainan ini ada beberapa orang yang berperan sebagai wasit dan apa bila dalam kegiatan ini ada yang luka,cedera atau mati sekalipun maka hal ini dia tanggung sebdiri dan tidak boleh marah.

Ø  Dalam bentuk permainan
·         Tumbu –tumbu langa
·         Main gasing
·         siparlos